Senin, 30 Maret 2009

Avertebrata 1

PORIFERA A. Ciri-ciri Porifera

Kata Porifera berasal dari bahasa Latin, porus yang berarti lubang kecil atau pori dan ferre yang berarti mempunyai. Jadi, Porifera dapat diartikan hewan yang memiliki pori pada struktur tubuhnya.

Porifera merupakan hewan bersel banyak (metazoa) yang paling sederhana. Sebagian besar hewan ini hidup di laut dangkal, sampai kedalaman 3,5 meter, dan hanya satu suku (familia) yang hidup di habitat air tawar yaitu Spongilidae.
Porifera mempunyai bentuk tubuh menyerupai vas bunga atau piala dan melekat pada dasar perairan. Tubuhnya terdiri dari dua lapisan sel (diploblastik) dengan lapisan luar (epidermis) tersusun atas sel-sel berbentuk pipih, disebut pinakosit. Pada epidermis terdapat porus/lubang kecil disebut ostia yang dihubungkan oleh saluran ke rongga tubuh (spongocoel). Sedangkan lapisan dalam tersusun atas sel-sel berleher dan berflagel disebut koanosit yang berfungsi untuk mencernakan makanan

Diantara epidermis dan koanosit terdapat lapisan tengah berupa bahan kental yang disebut mesoglea atau mesenkim. Di dalam mesoglea terdapat beberapa jenis sel, yaitu sel amubosit, sel skleroblas, sel arkheosit.

Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil makanan yang telah dicerna di dalam koanosit. Sel skleroblas berfungsi membentuk duri (spikula) atau spongin. Spikula terbuat dari kalsium karbonat atau silikat. Sedangkan spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunak, berongga seperti spon.

Sedangkan sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk tunas, pembentukan gamet, pembentukan bagian-bagian yang rusak dan regenerasi.


Perhatikan gambar 1. Irisan melintang tubuh Porifera
Gambar 1. (a) dan (b) struktur tubuh porifera, serta (c) koanosit.

Gambar di bawah ini adalah macam-macam spikula dengan bahan penyusunnya.

Gambar 2. Macam-macam bentuk spikula
Makanan Porifera berupa partikel zat organik atau makhluk hidup kecil yang masuk bersama air melalui pori-pori tubuhnya. Makanan akan ditangkap oleh flagel pada koanosit. Selanjutnya makanan dicerna di dalam koanosit. Dengan demikian pencernaannya secara intraselluler. Setelah dicerna, zat makanan diedarkan oleh sel-sel amubosit ke sel-sel lainnya. Sedangkan zat sisa makanan dikeluarkan melalui oskulum bersama sirkulasi air.

Porifera berkembangbiak secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara aseksual dengan pembentukan tunas (budding). Tunas atau budding yang dihasilkan kemudian memisahkan diri dari induknya dan hidup sebagai individu baru, atau tetap menempel pada induknya sehingga menambah jumlah bagian-bagian dari kelompok Porifera. Sedangkan pembiakan secara seksual berlangsung dengan persatuan antara sel telur dan spermatozoid, dan menghasilkan zigot yang selanjutnya berkembang menjadi larva berflagel. Larva tersebut dapat berenang dan keluar melalui oskulum. Bila menemukan tempat yang sesuai, larva akan menempel kemudian tumbuh menjadi Porifera baru.

Nah, untuk mengenal lebih jauh tentang Porifera, cobalah sekali waktu Anda berwisata ke pantai. Perhatikan hewan-hewan kecil yang melekat pada dasar perairan. Bila bentuk tubuhnya seperti vas bunga/piala, pasti hewan tersebut adalah Porifera.

Menurutmu, bagaimanakah cara hidup hewan Porifera? Profera hidup secara heterotrof, menempel di dasar laut dengan kedalaman 5 km. Adapula yang hidup di air tawar, misalnya Haliciona.

Artikel yang terkait :



Comments :

0 komentar to “Avertebrata 1”

Posting Komentar

Blog Archive

Recent post

 

Copyright © 2009 by Laut biruku