lkan lemuru di perairan Selat Bali kelihatannya berhubungan erat dengan faktor-faktor lingkungannya, terutama terjadinya penaikan air atau upwelling (Birowo, 1975). Seperti halnya ikan S. longiceps di Teluk Aden, pertumbuhannya dipengaruhi oleh penaikan air dan pengayaan plankton, laju pertumbuhannya cepat pada periode penaikan air dan lambat pada periode tidak terjadi penaikan air atau non-upwelling (Edwards dan Shaher, 1987).
Ikan-ikan dupeid seperti jenis ten (anchovy), jenis lemuru (sardine) dan hering (Famili Engraulidae dan Clupeidae), yang oleh Adams (1980) disebut sebagai jenis-jenis organisme yang lebih bersifat "re-selection", merupakan sediaan-sediaan yang "poorly behaved dan sangat mudah berubah (Csirke, 1988), dibandingkan dengan sediaansediaan yang ' M I behaved seperti ikan plaice, haddock, sole, udang penaeid, paus bersirip (fin whale) dan sebagainya. Adanya perbedaan tingkah laku dari kedua macam stok di atas, adalah karena posisinya di dalam 'Yhrophic level". Untuk ikan-ikan pelagis kecil rantai makanannya biasanya sederhana, misalnya fitopknkton-teri, atau fitoplankton-zooplankton-lemuru. Pada umumnya species ikan pelagis kecil yang bergerombol adalah "filter feeder" atau "particulate plankton feeder", 'Yrophic level"nya relati rendah dan menempati posisi awal dalam rantai makanan di laut sehingga memungkinkan sediaan-sediaan ini dapat mencapai tingkat-tingkat biomassa yang tertinggi (Csirke, 1988). Ini terutama terjadi di daerah-daerah dimana terjadi proses penaikan air.
Sumber: Martinus, dkk (2004)
Ikan-ikan dupeid seperti jenis ten (anchovy), jenis lemuru (sardine) dan hering (Famili Engraulidae dan Clupeidae), yang oleh Adams (1980) disebut sebagai jenis-jenis organisme yang lebih bersifat "re-selection", merupakan sediaan-sediaan yang "poorly behaved dan sangat mudah berubah (Csirke, 1988), dibandingkan dengan sediaansediaan yang ' M I behaved seperti ikan plaice, haddock, sole, udang penaeid, paus bersirip (fin whale) dan sebagainya. Adanya perbedaan tingkah laku dari kedua macam stok di atas, adalah karena posisinya di dalam 'Yhrophic level". Untuk ikan-ikan pelagis kecil rantai makanannya biasanya sederhana, misalnya fitopknkton-teri, atau fitoplankton-zooplankton-lemuru. Pada umumnya species ikan pelagis kecil yang bergerombol adalah "filter feeder" atau "particulate plankton feeder", 'Yrophic level"nya relati rendah dan menempati posisi awal dalam rantai makanan di laut sehingga memungkinkan sediaan-sediaan ini dapat mencapai tingkat-tingkat biomassa yang tertinggi (Csirke, 1988). Ini terutama terjadi di daerah-daerah dimana terjadi proses penaikan air.
Sumber: Martinus, dkk (2004)
Comments :
0 komentar to “Hubungan Ikan-ikan Pelagis Kecil Bergerombol dengan Lingkungan”
Posting Komentar